Jumat, 25 Juni 2010

- Elegi Hati -

Senja tuan berjalan di tepi hati..
Sendiri..
Sepi..
Dalam mata, mungkinkah tuan melihat lembayung??
bermata sayu beratap cinta mendadahi perlahan, lantas hilang tak terlihat..

Berjalan mandiri ditengah cipratan amarah..
mencoba tegar memikul pesakitan yang teramat..
Dalam telinga, mungkinkah tuan mendengar??
bisikan halus bersayap kasih yang ratu bisikan lewat semilir nafas mewangi..

Berhenti melangkahkan kaki..
Menjumpai dawai tergeletak..
Perawan..
Dalam genggaman tuan mencoba memetiknya..
Bunyinya teduh menemani bermain..

Terdengar suara dawai tak seperti biasa..
Langkah kaki rupanya..
Dalam hati, tuan memanggil..ratu..
Hadir dengan harum tubuh untuk dikecup..

Tuan bersabda biru, ratu menebar sepi.
Tuan memberi banyu, ratu membalas api.

Hati senang bermain-main sampai tiba waktu untuk terkekang jeruji akad.
Dia akan diam dan harus tetap diam bersama rusuk, tidak untuk bermain-main dan jangan sampai bermain-main lagi...

-Rianne Luna Moonfang-
Senin Malam 31 Mei 2010

1 komentar:

  1. the woman character here, soft but actually higher than the man, she was obscurely described, yet she is stronger,

    nice :-)

    BalasHapus