Jumat, 25 Juni 2010

MY LOVE IS NOT MY TRUE LOVE [part IV] PART AKHIR

MY LOVE IS NOT MY TRUE LOVE [part IV] PART AKHIR
By : Rianne
Part terakhir. Akhirnya beres juga. Thx buat semua inspirasi yang udah terlibat dalam cerita ini (Aurel, Justin, Jonathan, Abigail, Jana, Stela, Bunda, Ayah, dll). Thx buat yang udah baca dari part 1-4(terakhir ini).Thx untuk Dian Paramita yang telah memotivasi secara tidak langsung buat gue jadi terus menulis. Thx smuanya, dan slamat membaca. :)

>>>>>>>>

Paaakkkkk ! ! ! !

" Awwww ! ! Sakittt, Gail ! Sakit ! "

Aurel mengerang, mengeluh kesakitan saat Abigail menampar pipi kiri Aurel. Abigail mendapati Aurel melamun lagi, dan lagi.

" Lo kenapa lagi, Rel?? udah setengah sinting sering ngelamun sendiri.. kadang ketawa, uda gitu cemberut bahkan nangis lalu menjerit ! Lo kenapa?? cerita sama gue.. ceritaa ! ! ! "
Abigail memaksa Aurel buka suara, untuk menceritakan kondisinya akhir-akhir ini. Aurel marah! ia lantas pergi meninggalkan Abigail sambil memegang pipi kiri yang tadi ditampar Abigail.

" GUE SINTING, BUKAN URUSAN LO, TAI ! ! ! "

***

15 maret 2010

" apa kabar?? "

Aurel yang sedang berkutat dengan cerpen bersambungnya, dikagetkan dengan isi pesan yang berasal dari... JUSTIN !

"wuaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa ! ! ! ! !"

Seisi rumah kini dikagetkan oleh teriakan Aurel. Bunda Aurel yang sedang menerima telepon dari tantenya, sigap langsung pergi menuju kamar Aurel untuk melihat takut-takut terjadi sesuatu pada Aurel.

" Kenapa sih?? teriak-teriak ?? "

" Maaf Bunda.. Aurel cuma lagi seneng aja, karena dapet arisan di kampus..ni di sms temen..hehe. "

Terpaksa Aurel membohongi Bundanya, karena takut beliau marah kalau ternyata dia masih berhubungan dengan Justin.. ya.. maklum saja..Jonathan kan anak kesayangannya. -.-''''
Pintu kamar sengaja Aurel kunci karena takut seseorang masuk tanpa permisi lagi seperti Bundanya barusan.
Hati Aurel sulit ditebak. Terlalu banyak perasaan yang bercampur aduk saat ini. Senang, campur tak percaya, dengan dibumbui setengah "gila". STRES ! ! jingkrak-jingkrak di tempat tidur seperti bocah sekolah dasar yang baru menemukan kasur spring bed.

(Backsound- Love Love Love-Bibus)


Hey baby, whatcha doin’
I wanna know everything that you do
Coz baby I’m here thinkin’ of you

Wherever I go, it seems so lonely
I think about you the whole day thru
Coz baby I’m in love with you

Every time I see your smile
It makes me feel so peaceful
When I hear your earthy voice
I want u next to me

Maybe this is love, true true love
I’ve never been in love like this before
Now I’m sure that I’m in love with u>

"Balas..Jangan..Balas..Jangan..Balas..??
Apakah dia kangen aku?? Atau mungkin kontak batin itu memang ada?? Justin?? True Loveku?? Apa mungkin??"
Hati Aurel terus menebak-nebak dan bertanya. Terlalu banyak menimbang, hingga akhirnya bingung sendiri saat akan membalas pesan dari Justin.
Berkali-kali pesan balasan yang akan ia kirim, ia hapus kembali dan mengetiknya dengan kata lain, lalu menghapusnya, menggantinya dengan yang baru, menghapusnya, dan meng... Aaakkkkkkkkrrrrrrrggghhhh ! ! ! ! ! Bagaimana kata yang pas untuk membalas pesan Justin??

" Baik. Apa kabar kamu?? ”

Kelamaan, Aurelpun geram dan membalas sesuai dengan isi hati dia, seadanya. Namun ber jam-jam lamanya Aurel menunggu balasan, Justin tidak membalas lagi pesan Aurel.
Perasaannya semakin tidak karuan. Sempat terfikir dalam otaknya untuk menghubunginya, tapi??
sudahlah..mungkin dia salah mengirim pesan. Hatinya kembali tidak bergairah sama sekali.

***
Malam hari, seperti rutinitas Aurel meneruskan menulis cerpen bersambungnya agar cepat-cepat publish part endingnya. Sesekali ia melihat facebook untuk menunggu detik-detik pergantian tanggal menuju ulang tahun Dian Sastro.

<<<<<<<<

" Beib..kamu gak ke Jakarta?? rayain ulang tahunnya idola kamu?? besok kan dia ulang tahun tuh.."

Justin mengingatkanku malam itu. Dia tahu idolaku ulang tahun tanggal 16 Maret. (Terang saja dia tahu, sehari setelah Dian Sastro ulang tahun kan, ulang tahun dia,haha). Tapi, aku hanya menjawab "tidak tahun ini, mungkin suatu saat kalau 'dia' berkenan merayakannya bersamaku dan teman-teman yang lain.amien."

>>>>>>>>

" Malam ini, aku harus mengingatnya sendiri.. tanpa pesan kamu yang mengingatkannya. Selamat Ulang tahun Dian Sastro.. terima kasih True Love ku..tunggu aku esok di kotamu. "

***

16 Maret 2010

Perkuliahan boleh saja ikut merayakan nyepi, tapi kantor jasa seperti travel tidak ikut-ikutan meliburkan diri, apa lagi sedang tertimpa durian runtuh karena banyak pesanan paket sini situ akhir-akhir ini, masa saja harus ditolak mentah-mentah??

" Besok jam tujuh berangkat dari gerbang satu. Rombongan sudah saya beritahu untuk kumpul tiga puluh menit sebelum keberangkatan di tempat yang sudah ditentukan. Kamu bawa rombongan dengan saya berdua, Rel. Siap ya..? "

Aurel menganggukan kepala tanda setuju pada rekan kerjanya, lalu pergi ke ruangannya untuk kembali bekerja, agar cepat selesai lalu pulang untuk membeli sesuatu.

***

" Saya pesan molen yang largenya dua bungkus, sama brownies bakarnya satu bungkus, ya mba. "

Tak lama Aurel membayar di kasir, ia pun pulang membawa molen dan brownies Kartika Sari yang sempat ia pesan tadi untuk ia bawa esok saat ke "megapolitan".

<<<<<<<<<

" Molennya udah aku terima. Thanks banget ya, beib.. aku sayang kamu. "

***

17 Maret 2010

Pagi hari, ayah Aurel dalam mobil sudah mengklaksoninya agar ia bergegas menuju mobil untuk kemudian berangkat bersamanya. Ayahnya hendak pergi seperti biasa ke kantor yang searah dengan kampus Aurel, sementara Aurel melanjutkan perjalanan menggunakan angkutan umum. Hari itu ia tidak kuliah, namun membawa rombongan menuju “megapolitan”.

“ Bawa apa, Rel??buat siapa?? ”
“ Oh..molen,yah ! Buat teman yang pesan kemarin. Pergi ya, yah. “

<<<<<<<<

“ Slamat pagi, beib.. makasih ya ucapannya. Aku selalu berharap Doraemon membantu meminjamkan pintu ajaibnya ke kamu buat antar kamu ke sini..tapi sayang gak bisa.”

>>>>>>>>

“ Pintu bis akan mengantarkanku kesana untukmu, Justin. Tunggu saja ! Hari ini pasti kita bertemu !”. Gumamnya dalam hati dan..

“KIRI !”

Hampir saja gerbang kampusnya terlewat.
Dalam perjalanan, ia mencoba memberanikan diri untuk menghubungi Justin untuk memastikan bahwa hari itu mereka dapat bertemu di “megapolitan”. Justin menjawab telepon Aurel dengan ramah. Tidak membahas pesan yang kemarin dia kirim ke ponselnya, hanya membahas kedatangannya hari ini ke “megapolitan”, itu saja.

“ Baik, sampai ketemu nanti ya..”

***

Siang hari, “megapolitan” diguyur hujan sangat deras. Aurel bekerja dahulu sebelum sore mengantarkannya ke ‘Foodism’ untuk bertemu sapa dengan Justin.

“ Aku ke tempat temanku dulu, malam aku balik lagi kesini. Tunggu saja. “

Aurel meyakinkan temannya untuk menunggu dia malam sebelum mereka kembali ke Bandung.
Rasa campur aduk Aurel rasakan saat hendak mendekat menuju ‘Foodism’ yang sudah menanti pertemuan dia dengan Justin. Hatinya bergetar kencang sekali. Ia takut tak dapat mengeluarkan sepetah katapun saat berhadapan dengan Justin nanti. Seperti apa dia sekarang?? Hampir setahun tidak bertemu, dan…

“ A..a…apa kabar?? “. Aurel terbata-bata menyapa Justin yang sedang berdiri di meja yang sudah ia tempati sepuluh menit yang lalu.

“ Baik. Kamu?? “

“ Baik juga. Selamat ulang tahun. Ini kado untukmu. “

Aurel memberikan bungkusan kantong kresek putih “Kartika Sari” kepada Justin. Justin tersenyum menerimanya. Baginya hari ini merupakan pesta makanan favorite. Dua bungkus molen ukuran large yang masing-masing kotak berisi dua belas molen, dan satu bungkus brownies bakar yang cantik dengan taburan kenari dimana-mana.
Baru Aurel lihat senyuman Justin melebar sebentar, pandangannya kini tertuju kearah belakang badan Aurel, senyumnya tiba-tiba mengecil dan keningnya tiba-tiba mengkerut perlahan.

“ Ngapain kamu disini?? Sama… Justin. ”

Mata Aurel menganga, keningnyapun mengkerut melihat seorang laki-laki memegang pundak kirinya dari belakang dan berkata demikian.

“ Jo..Jonathan??!! Kamu ngapain disini?? “

Aurel nampak terbata-bata membalikkan pertanyaan kepada orang yang memegang pundak kirinya tadi yang ternyata adalah.. Jonathan.

“ Aku sedang bertemu dengan investor yang akan bekerjasama untuk pengembangan usahaku disini. Lalu kamu?? Mengapa ada Justin??! “

Kali ini Aurel melihat ada sedikit kekesalan dalam raut muka keduanya. Wajah mereka saling memandang sangar seperti bocah menengah atas yang akan siap sedia untuk tawuran.

“ Aku sedang membawa rombongan yang berwisata di kota ini, lalu aku mampir kesini untuk memberi dia kado ulang tahun yang jatuh hari ini, tidak ada maksud lain, Joe! “

Merasa salah tingkah, Aurel pergi begitu saja meninggalkan keduanya tanpa dosa sedikitpun, sampai kaki akhirnya mengantarkan dia keluar dengan lebatnya hujan yang saling keroyokan.

“ Aurel ! ! ! Tunggu ! ! ! Aku belum bicara ! ! ! Aureeel berhenti ! ! ! “

Terdengar teriakan lelaki yang sedari tadi mengejar Aurel hingga kini sampai semeter dibelakang dia. Aurel berhenti dan menuruti semua perkataan lelaki yang mengejarnya itu, tanpa membalikkan badannya sedikitpun.

“ Turunnya hujan akan menjadi saksi pembayaran hutangku, Aurel.. “

“ Hutang apa maksudmu?? “

Lelaki itu kini memegang pergelangan tangan kanan Aurel hingga ia berbalik badan dan berdiri berhadapan dengannya.

“ Aku belum ucapkan terima kasih kepadamu, Aurel. Terima kasih untuk kadonya. Terima kasih untuk kedatangannya. Terima kasih untuk semuanya. Aku terkesan oleh semuanya. Aku sungguh menunggu moment ini terjadi. Ini hutangku sedari dulu. Hutang ucapan terima kasih untuk kamu, dan kini aku telah membayarnya, dan kini juga hatiku sudah tenang akan hutangku dari beberapa bulan yang lalu. Aku belum sempat membalas syair Pramoedya Ananta Toer yang kamu baca untukku dirumahmu dulu, aku belum sempat menjelaskan mengapa aku marah ketika kamu khawatir yang akhirnya kamu memutuskan hubungan denganku. Aku belum cerita banyak tentang bathinku yang selalu menjerit memanggil namamu setiap detik aku hidup tanpamu. “

“ Aku mainkan jemariku, kaupun diam. Aku gusar, kaupun diam. Aku menjerit, kaupun diam. Aku meraung, kaupun diam. Aku tertawa, kaupun diam. Aku sendiri, karena kau diam. Akulah sepi, kaulah diam.(penggalan ‘Aku Datang Padamu’ dari Sutardji Calzoum Bachri). Mengapa dulu kau diam, Justin?? Mengapa kau pintar membuat aku menulis BAB kesimpulan yang begitu menyakitkan seperti sekarang?? Mengapa juga kau berfikir untuk membalas syair Pramoedya Ananta Toer itu?? Sekarang, jangan kau diam, Justin. Buat aku mengerti untuk akhir kesimpulan perasaanku nantinya. Katakan, Justin, katakan ! Ini berhubungan juga dengan ending cerpen yang sedang aku tulis sekarang. Jadi tolong katakan, sekarang ! “

“ Cinta itu kemunafikan akan hasrat. Tapi, cinta juga merupakan pengakuan sebuah nurani, dan nuraniku mengatakan.. Demi ALLAH Tuhanku, aku cinta kamu. (Kutipan puisi dariku sendiri). Itu yang ingin aku katakan saat batinku berkali-kali merasa terpanggil oleh hatimu. Aku diam bukan takut, aku diam bukan hanya ingin menjaga perasaanmu. Leukimiaku sudah memasuki stadium tiga akhir sekarang. Aku tidak mau kamu tahu kala itu. Demi Tuhan aku cinta kamu. “

Duaaaaarrrrrrr ! ! ! ! !

Petir menyambar begitu besar menemani dua insan yang sedang beradu cinta dalam lembutnya ciuman yang mereka padu sore itu. Sementara dari jauh, terlihat Jonathan bersama seorang wanita berambut panjang bergelombang menatap kecewa kearah mereka.

“ Aku selalu suka hujan. Dia bisa menyamarkan tangisanku, meski kamu masih bisa melihatnya. Sekarang aku yakin kamulah True Love ku. Panggilan batinku masih terasa olehmu. Aku cinta kamu, Justin. Tak peduli kamu akan mati cepat atau tidak. Aku tidak peduli.”

“ Aku selalu menangis kala batin sakit merasa dipanggil oleh hatimu, tapi Jonathan adalah cintamu. Jaga dia untukku karena aku sudah menjaga hati cinta orang lain dihatiku untuk terakhir kali di sisa hidupku. (Justin membuka makanan yang Aurel berikan, dan memakannya satu dengan basahnya air hujan yang ikut masuk ke dalam kerongkongannya). Tulis BAB kesimpulanmu semanis makanan ini, meski yang kau lihat sangat pahit. Terima kasih untuk cinta sejatimu. Biar batin tetap hidup hingga aku mati sekalipun. Aku akan tulis sebuah janji ini dengan Tuhan nanti.”

( Backsound-When You Love Someone—Endah&Rhesa )

< I love you but it’s not so easy to make you here with me
I wanna touch and hold you forever
But you’re still in my dream
And I can't stand to wait ‘till nite is coming to my life
But I still have a time to break a silence
When you love someone
just be brave to say that you want him to be with you
when you hold your love
don’t ever let it go
or you will loose your chance
to make your dreams come true...
I used to hide and watch you from a distance and i knew you realized
I was looking for a time to get closer at least to say... “hello”
And I can’t stand to wait your love is coming to my life
When you love someone
just be brave to say that you want him to be with you
when you hold your love
don’t ever let it go
or you will loose your chance
to make your dreams come true...
And I never thought that I’m so strong
I stuck on you and wait so long
but when love comes it can’t be wrong
Don’t ever give up just try and try to get what you want
Cause love will find the way....
When you love someone
just be brave to say that you want him to be with you
when you hold your love
don’t ever let it go
or you will loose your chance
to make your dreams come true...>

“ Peluk aku sekali lagi, setelah itu aku baru dapat pergi menghampiri cintaku.”

Duaaaaaaaarrrrrrrrrrrr ! ! ! ! !

Kini petir besar kedua mengiringi hangatnya pelukan yang mereka pekatkan. Hingga waktu memisahkan mereka menghampiri cintanya masing-masing.

“ Pergi.. jaga cintamu untukku. Aku pergi membawa batinku hingga mati membawaku untuk berjanji satu hal dengan Tuhan. “

Justin pergi bersama wanita yang ia sebut “cinta” nya itu, Aurelpun pergi bersama Jonathan kearah berlawanan. Hatinya berkata sesuatu ketika matanya menatap Jonathan sembari jalan..

“ Jonathan..you’re my love, but isn’t my true love..”

<<<<<<<<<

‘Foodism’ meja 2. Justin seorang diri menghampiri Aurel yang sedang duduk menikmati Coffee Late pesanannya. Dengan hangat Aurel menyambut kehadiran Justin yang menawarkan diri untuk bergabung bersamanya.

“ Hai.. gue Justin. Boleh gabung?? “

“ Hallo, Justin..gue Aurel. Oh..silakan dengan senang hati. “

( Backsound-Aku Sayang Kamu—Cola Float )

< Pertama kali.. ku berjumpa denganmu..
Mataku terpaku melihat sosok dirimu..
Sejak saat itu..ku tak bisa lupakanmu..
Kau yang pertama yang tlah menarik hatiku..
Tapi bayang-bayang lain..tlah merebut kau dariku..
Ku tak mengerti.. Mengapa semua ini terjadi..
Ku Kan slalu..menunggumu..tuk kembali pada diriku..
Setiap kata yang terucap ku hanya dapat bilang..
Aku sayang kamuuu…>

“megapolitan” 1 Oktober 2007

*THE END*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar