*MY LOVE IS NOT MY TRUE LOVE [part II]
By : Rianne
Aurel menggenggam erat ponselnya, tangan kanannya menggisik-gisikan kearah mata yang reflex meneteskan air mata. Tak sengaja hal ini mengundang rasa penasaran Abigail (sahabat Aurel) yang duduk tepat dihadapan Aurel dikantin fakultas mereka.
" Lo gak apa-apa, Rel?? "
Aurel tidak menghiraukan sedikitpun, apa yang dikatakan oleh Abigail. Aurel hanya nampak melamun. Mukanya lusuh seperti sedang memikiran sesuatu yang benar-benar memukulnya. Paaaakkkk ! ! Aaaawww ! ! Abigail menampar Aurel, kini dia membuka suara meski hanya kata (aaawww ! !)
" Bangun lo, Rel ! Gue benci liat lo kayak gini ! ". Abigail nampak mulai kesal melihat sahabat karibnya terus-terusan murung, diam tanpa kata.
" Akankah kembaaliii lagiii... cintaa yang dulu...dapatkah kitaa satukaann.. kaasiiihhh..ku ingin dirimuu.. kembalii.. "
Abigail semakin heran, kini Aurel malah bernyanyi nada datar lagu Dygta yang berjudul Kembali dengan tatapan kosong.
Rasa penasaran semakin merajai Abigail, dengan paksa ia mengambil ponsel Aurel lantas membaca isi pesannya, lalu pergi meninggalkan kantin menuju kelas.
Tidak ada yang aneh dengan isi pesan dari Jonathan, lalu?? apa yang sedang Aurel fikirkan??
***
(4 Maret 2010)
" Selamat ulang tahun ke-13, Jana.. smoga jadi anak yang sholehah yah.. *hug&kiss* dari tante Aurel "
Selepas sholat subuh, alarm ponselnya berbunyi, (4 Maret) ternyata keponakan sulungnya berulang tahun yang ke-13. Sambil sujud, Aurel memanjat doa untuk keponakan terkasihnya itu, lantas mengirim pesan singkat yang isinya seperti diatas.
(4 Maret 2009)
Pagi hari. Dimana Aurel bersiap untuk pergi olahraga pagi dikampusnya, dimana hari itu juga Justin kembali pulang ke kotanya. Megapolitan.
" Sayang.. aku pulang ya.. nanti kalau ada waktu lagi, aku mampir lagi kesini. Aku udah semangat nih..batrai aku udah kamu charge semalam, hehe.. thank you ya, sayang. i love you "
Aurel yang sedang mengikat tali sepatunya, tiba-tiba tersenyum (setengah ikhlas, setengah tidak melepas kepulangan Justin), dan mencium ponselnya seperti saat ia mencium Justin semalam. Setelah ia membaca pesan yang Justin kirim saat itu, ia berkata dalam hati " sangat menyayangimu, adalah anugrah terindah hidupku untuk saat ini, Justin !"
(4 Maret 2010)
"Astagfirullah !"
Aurel menitikan air mata di mukenanya. Kata istigfar berusaha ia dominasi, untuk mengusir bayangan masa lalunya itu. Lantas mengaji, untuk lebih menenangkan hati dan fikirannya, sebelum akhirnya ia pergi ke kampus pada pukul 6:30 pagi.
Dalam kelas, Aurel mengikuti perkuliahan seperti biasanya. Sesekali membahas pekerjaan dengan temannya. Tidak Abigail temukan Aurel yang murung seperti kemarin. Aurel nampak membaik, hari ini.
" Joe dateng kesini ya, hari ini??? "
" ia, Gail " Jawab Aurel dengan senyuman cerianya. Abigail semakin yakin, kalau Aurel hari ini sudah membaik. Aurel sangat sensitive untuk mudah memikirkan sesuatu, jika ada yang memancingnya untuk memikirkan sesuatu tersebut, dan Abigail sangat mengerti akan hal itu, itu sebabnya Abigail tidak membahas masalah kemarin pada Aurel karena takut ia kembali (setengah gila) seperti kemarin.
***
Siang hari, Abigail diminta Aurel untuk menemaninya mencari kado untuk Jana. Hingga dapatlah kalung berinisial [J] untuk kado Jana.
" Lucu sekali kalungnya.. coba ada inisial [A], pasti saya beli juga, mba.."
" Tinggal inisial [B], [I], [D], dan [J], mba.. kita memang buat khusus, jadi terbatas ". Jelas wanita usia duapuluhan penjaga toko pada Aurel.
Aurel berfikir dalam hati, " [B]?? jadi ingat novel "B" untuk AKILA yang Dian Sastro tulis. [I]?? tunangan Dian Sastro kan inisialnya [I]..Mas Indra. [D]?? nama Dian Sastro sendiri, hahaha, dan [J]??..."
" Jadi beli gak, Rel?? jangan kebanyakan mikir.." Suara Abigail membangunkan pikiran Aurel, sentak Aurel mengedip-ngedipkan matanya untuk memastikan ia untuk segera bangun dari lamunannya.
" Saya ambil inisial [J]nya dua yah, Mba !"
Abigail memandang heran pada Aurel. Untuk apa dia membeli kalung inisial [J] dua buah?? Oh mungkin [J] untuk Jonathan. Abigail tersenyum, melihat Aurel mengenakan satu kalung yang ia beli tadi. Sisanya, ia bungkus untuk diberikan pada Jana, malam nanti.
***
Aurel memarkir mobilnya tepat di loby stasiun kereta api. Menunggu kedatangan Jonathan, yang lima menit kemudian menunjukkan batang hidungnya.
" Sore, sayang.. udah lama?? ". Sapa Jonathan hangat pada Aurel, sembari menghinggapkan ciuman di kening Aurel. Ia hanya tersenyum, lalu turun dari mobil untuk menukar posisi duduk yang semula berada dalam kursi kemudi.
>>>>>
(kembali ke tahun lalu)
" Aku pulang ya, beib.. makasih buat waktunya. Aku sayang kamu, muuacchh !". Justin berpamit pulang pada Aurel, lalu mencium keningnya, dan memeluknya erat secara lembut.
>>>>>
(kembali ke masa sekarang)
Nampaknya, semua celotehan yang Jonathan keluarkan, tidak sedikitpun Aurel dengar. Ia malah asyik dengan bayangan masa lalunya dengan Justin. Puukk ! Tepukan tangan Jonathan dipundak kanan Aurel, membangunkan lamunannya.
" yah.. gak didengar..". Jonathan nampak kecewa dengan sikap Aurel yang tidak mendengarkan panjang lebar pembicaraannya pada Aurel, tadi.
" Sory..tadi kamu ngomong apa, Joe?? aku sedikit mengantuk.."
Jonathan tersenyum pada Aurel (seperti dapat mengerti setiap apa yang menjadi alasan Aurel untuk tidak mendengarkan obrolannya tadi). Mata Jonathan, kembali ke kemudi, sesekali melihat ke arah Aurel yang nampak lesu.
" hei..kalung kamu bagus, yank.. inisialnya [J].. mmmmmm..[J] untuk Jonathan ya??hahaha "
" ia ". Seakan tidak mau banyak bicara, Aurelpun hanya menjawab singkat, lalu tertidur.
***
(5 Maret 2010)
Semantara Aurel kuliah, Jonathan pergi bersama Bunda dan Adik Aurel untuk berkeliling Bandung. Sungguh tidak bersemangat Aurel kala itu, padahal kekasihnya Jonathan sedang berada di kotanya, Bandung. Aurel lebih memilih memikirkan pekerjaannya yang semakin banyak bulan-bulan ini.
Maret, tidak hanya bulan penuh memori untuk Aurel, Maret juga merupakan bulan berkah untuk
travelnya (karena kebanjiran pesanan).
" Rel, tanggal 17 Maret ini kamu mau bawa rombongan lagi gak ke "megapolitan"??1 Bis saja sih.."
( kembali ke tahun lalu )
" gak apa-apa kok gak dateng kesini juga. Kamu ucapin ulang tahun buat aku lewat telepon aja, aku udah seneng, mudah-mudahan ulang tahunku tahun depan, kamu bisa kesini ya sayang.. love you much and ever, Aurelku."
( kembali ke 5 Maret 2010 )
" Tahun ini, aku akan kesana untukmu.."
Lagi-lagi teman Aurel mendapati Aurel sedang berbicara sendiri dengan pandangan kosong, sejenak ia terbangun " Boleh, aku yang bawa rombongannya ya..untuk tanggal 17 Maret ini ".
***
Ponsel Aurel terus berdering, sedang tuannya sibuk menerima telepon dari klien yang sedang mengconfirm tiket pesawat Bandung-Kuala Lumpur untuk hari senin minggu depan.
Rasa kesal menyelimuti Jonathan yang kali itu sudah berada di hotel untuk istirahat sepulangnya city tour bersama Bunda dan adik Aurel. Berharap Aurel mengangkat teleponnya, untuk membicarakan acara makan malam mereka berdua di Cafe daerah Bandung Utara.
" Ya Tuhan.. 6 panggilan tak terjawab. Jonathan ! "
Aurel mencoba menghubungi balik Jonathan, namun sama sekali tidak Jonathan jawab. Pikiran Aurel kacau balau, hatinya bertanya-tanya.. Apakah Jonathan marah?? atau sedang bersama wanita lain?? atau...???
(20 Mei 2009)
Aaaaaaaakkkkkkkgggggggghhh ! ! !
Hati Aurel teriak bertanya-tanya.. mengapa Justin tidak membalas pesannya, tidak mengangkat teleponnya. Ada apa dengan dia?? Apa mungkin dia sedang bersama wanita lain?? atau telah terjadi sesuatu terhadap dia?? atau...?????
Rasa penasaran sekaligus khawatir semakin selimuti Aurel malam itu, dia memaksakan diri untuk terus menghubungi Justin untuk menemukan jawabannya.
" Aku berjanji, Justin ! aku akan terus menghubungimu, hingga aku menemukan jawaban bagaimana kondisimu sekarang !" Gumamnya dalam hati.
Akhirnya, setelah berpuluh-puluh kali Aurel menghubungi Justin, terdengar pemuda menjawab seruan Aurel dari kejauhan. Justin !
Rupanya, kekhawatiran Aurel mambuat Justin kesal, dan membangunkan tempramental Justin yang sedang tertidur pulas, yang akhirnya Aurel harus menorehkan bagian penyesalan bagitu panjang dalam BAB kesimpulan hidupnya ketika itu.
" BAIK ! AKU TIDAK AKAN LAGI MENGHUBUNGIMU, JUSTIN ! IT'S OVER VINITO !"
( kembali ke 5 Maret 2010 )
traakkk ! !
ponsel Aurel terjatuh, tubuhnya melemah, pandangannya mengabur, dan mulutnya bergerak melafalkan.. "Justin, aku....."
plakk, kini tubuhnya yang terjatuh tak sadarkan diri.
*eng..ing..eng.. bersambung lagi, pemirsa*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar